Senin, 16 Mei 2016

Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia


Perkembangan peradaban manusia Indonesia tersebut dipengaruhi oleh masuknya kebudayaan – kebudayaan dari belahan dunia lain, seperti kebudayaan hindu, Buddha dan islam.

Perkembangan Hindu – Buddha di Indonesia


Perkembangan budaya hindu, Buddha, dan islam di Indonesia antara lain dapat ditelusuri keberadaannya melalui peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak hindu-buddha maupun islam, bagaimanakah perkembangan kerajaan-kerajaan hindu-buddha dan kesultanan-kesultanan islam di Indonesia !!!! mari kita pelajari ini dengan seksama !!!

Teori masuknya hindu-buddha ke Indonesia

Teori masuknya hindu-buddha ke Indonesia

Adanya hubungan dagang antara Indonesia dengan india berpengaruh besar terhadap masuknya budaya hindu-buddha ke Indonesia, agama Buddha disebarluaskan ke Indonesia oleh para biksu, sementara mengenai pembawa agama hindu ke Indonesia sejarawan mengemukakan lima teori sebagai berikut :
  1. Teori Brahmana – J.C. Van leur
    Dengan melihat unsur-unsur budaya india yang berpengaruh ke Indonesia J.C. Van leur mengutarakan bahwa kaum brahmana sangat berperan dalam penyebaran agama dan kebudayaan hindu ke Indonesia, mereka datang atas undangan para penguasa Indonesia, kaum brahmana di undang ke Indonesia untuk melakukan upacara khusus menjadikan seorang menjadi pemeluk hindu yang disebut vratyastoma.
  2. Teori Ksatria – F.D.K Bosch
    F.D.K Bosch menyatakan bahwa adanya raja-raja dari india yang datang menaklukkan daerah-daerah tertentu di Indonesia telah mengakibatkan penghidupan penduduk setempat terhadap teori kstaria ini, van leur mengajukan keberatan menurutnya jika memang raja-raja india pernah menaklukkan daerah di Indonesia maka hal itu akan dicatat dalam sumber-sumber sejarah baik di india maupun Indonesia, raja-raja india biasanya membangun sebuah tugu kemenangan yang disebut jayastamba.
  3. Teori Waisya – N.j. Krom
    Menurut N.J. Krom golongan pedagang dari kasta waisya merupakan golongan terbesar yang datang ke Indonesia, mereka menetap di Indonesia dan kemudian memegang peran penting dalam proses penyebaran kebudayaan india.
  4. Teori Sudra
    Teori ini menyatakan bahwa agama hindu masuk ke Indonesia di bawa oleh kasta sudra, mereka datang ke Indonesia dengan tujuan mengubah kehidupan karena di india mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar dan budak.
  5. Teori campuran
    Teori ini beranggapan bahwa baik kaum brahmana, ksatria, para pedagang, maupun golongan sudra bersama-sama menyebarkan agama hindu ke Indonesia sesuai dengan peran masing-masing.

Perkembangan kerajaan-kerajaan hindu-buddha di indonesia

Bukti tertua adanya pengaruh india di Indonesia adalah ditemukannya arca Buddha dari perunggu di sempaga, Sulawesi selatan, arca ini berlanggam seni arca ammarawati india selatan arca sejenis juga ditemukan di jember, jawa timur dan didaerah bukit siguntang Sumatra selatan, perkembangan kebudayaan india di Indonesia ditunjukkan pula oleh adanya kerajaan-kerajaan yang bercocok hindu-budha berikut adalah kerajaan-kerajaan bercorak hindu-buddha di Indonesia.

Kerajaan kutai

Kerajaan kutai

Kerajaan kutai atau kerajaan kutai martadipura ( martapura ) merupakan kerajaan hindu yang berdiri sekitar abad ke-4 masehi di muara Kaman, Kalimantan timur, kerajaan ini dibangun oleh kudunga diduga ia belum menganut agama hindu.

Peninggalan terpenting kerajaan kutai adalah 7 prasasti yupa dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta, prasasti yupa berupa tiang-tiang batu untuk mengikat hewan kurban, salah satu yupa menyatakan bahwa “ maharaja dengan ansuman ( dewa matahari ) aswawarman mempunyai tiga orang putra yang paling terkemuka adalah mulawarman.

Mulawarman merupakan raja termasyur pada kerajaan kutai ia pernah menyedekahkan 20.000 ekor lembu kepada para brahmana untuk memperingati hal itu, para brahmana mencatatnya dalam prasasti yupa, salah satu prasasti juga menyebut kata waprakeswara yaitu tempat pemujaan terhadap dewa syiwa.
Kerajaan tarumanegara

Berdirinya kerajaan tarumanegara di jawa barat hampir bersamaan waktunya dengan kerajaan kutai, tarumanegara didirikan oleh rajadirajaguru jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya dharmayawarman ( 382-395 ).

Dilihat dari asal-usulnya kata tarumaberhubungan dengan kata tarum yang berarti nilai atau biru, sampai sekarang nama taruma masih digunakan sebagai nama sungai yaitu citarum ( ci = sungai ).

Maharaja purnawarman adalah raja tarumanegara yang ketiga ( 395 – 434 M ). Ia membangun ibu kota kerajaan baru pada tahun 397 yang terletak lebih dekat ke pantai ibu kota baru itu bernama sundapura. Menurut prasasti tugu pada tahun 417 purnawarman, ,memerintahkan penggalian sungai gomati dan candrabaga sepanjang 6112 tombak ( sekitar 11 km ).

Ia berhasil membawa tarumanegara menjadi kerajaan besar kekuasaanya membentang dari daerah bekasi di timur sampai ke banten selatan di barat.

Prasasti-prasasti lain yang menceritakan kerajaan tarumanegara yaitu prasasti ciaruteun prasasti kebon kopi prasasti jambu ( pasir koleangkak ), prasasti cidanghiang ( munjul ) dan prasasti pasir awi ( muaraciaten )
Dari isi beberapa prasasti tersebut disimpulkan bahwa purnawarman menganut agama hindu waisnawa ( aliran pemuja dewa wisnu ). Adapun menurut fa-hien yang tiba di to-lo-mo pada abad ke-7 M diterangkan bahwa agama yang dianut masyarakat tarumanegara adalah hindu, Buddha dan animism dinamisme.

Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya

Berdasarkan berita-berita cina dapat diketahui bahwa di sumatera pada abad ke-7 sudah terdapat beberapa kerajaan, seperti to-lang-p’o-hwang ( tulang bawang di sumatera selatan ), molo-yeu ( melayu di jambi ) dan shih-li-fo-shih atau sriwijaya, dalam sejarah Indonesia klasik, kerajaan sriwijaya selalu disebut-sebut sebagai kerajaan yang megah dan jaya yang melambangkan kejayaan bangsa Indonesia di masa lalu.
  • Faktor-faktor pendorong perkembangan kerajaan sriwijaya Beberapa faktor yang mendorong perkembangan kerajaan sriwijaya menjadi kerajaan besar antara lain sebagai berikut :
  1. Letaknya yang strategis di selat malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional.
  2. Kemajuan kegiatan perdagangan antara india dan cina yang melintas selat malaka sehingga membawa keuntungan yang besar bagi sriwijaya.
  3. Keruntuhan kerajaan funan di Vietnam selatan akibat serangan kerajaan kamboja memberikan kesempatan bagi perkembangan sriwijaya sebagai Negara maritim ( sarwajala ) yang selama abad ke-6 dipegang oleh kerajaan funan.
  • Prasasti-prasasti kerajaan sriwijaya
    Kebesaran kerajaan sriwijaya antara lain diberitakan dalam tujuh buah prasasti peninggalannya.
  1. Prasasti kedukan bukit
    Prasasti ini ditemukan di kedukan bukit, dekat Palembang, berangka tahun 605 saka ( ±683 masehi ) menceritakan perjalanan suci yang dilakukan oleh dapunta hyang dengan perahu, ia berangkat dari minangtamwan dengan membawa 20.000 tentara, ia berhasil menaklukkan beberapa daerah sehingga sriwijaya menjadi makmur.
  2. Prasasti talang tuo
    Prasasti talang tuo ( dekat Palembang ) yang berangka tahun 684 masehi berisi berita tentang pembuatan taman riksetra atas perintah dapunta hyang ri jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.
  3. Prasasti kota kapur
    Prasasti yang berangka tahun 686 masehi ini ditemukan di kota kapur, pulau Bangka.  Prasasti ini menyebutkan adanya ekspedisi sriwijaya ke daerah seberang lautan ( pulau jawa ) untuk memperluas kekuasaannya dengan menundukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya, seperti melayu, tulang bawang dan tarumanegara.
  4. Prasasti telaga batu
    Prasasti ini tidak berangka tahun, isinya mengenai kutukan-kutukan yang seram terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak taat kepada raja.
  5. Prasasti kurang berahi
    Prasasti ini ditemukan didaerah karang berahi, jambi hulu. Berangka tahun 686 masehi dengan isi permintaan kepada dewa yang menjaga sriwijaya dan untuk menghukum setiap orang yang bermaksud jahat terhadap sriwijaya.
  6. Prasasti ligor
    Prasasti berangka tahun 775 masehi ini ditemukan ditanah genting kra ligor.
Kerajaan sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan balaputradewa, ia mengadakan hubungan dengan raja dewapaladewa dari india, dalam prasasti nalanda yang berasal dari sekitar tahun 860 M, disebutkan bahwa balaputradewa mengajukan permintaan kepada raja dewapaladewa dari benggala untuk mendirikan biara bagi para mahasiswa dan pendeta sriwijaya yang belajar di nalanda, balaputradewa adalah putra samaratungga dari dinasti syailendra yang memerintah di jawa tengah tahun 812-824 M.

Sriwijaya pernah pula menjadi pusat pendidikan dan pengembangan agama Buddha, seorang biksu Buddha dari cina bernama I-tsing pada tahun 671 berangkat dari kanton ke india untuk belajar agama Buddha, ia singgah di sriwijaya selama enam bulan untuki belajar bahasa sanskerta, disriwijaya mengajar seorang guru agama Buddha terkenal bernama sakyakirti yang menulis buku berjudul hastadandasastra, para biksu cina yang hendak belajar agama Buddha ke india dianjurkan untuk belajar di sriwijaya selama satu atau dua tahun, berikutnya pada tahun 717 dua pendeta tantris bernama wajrabodhi dan amoghawajra datang ke sriwijaya kemudian antara tahun 1011-1023 M, datang pula pendeta dari Tibet bernama attis untuk belajar agama Buddha kepada mahaguru disriwijaya bernama dharmakirti, salah satu peninggalan kerajaan sriwijaya adalah candi muara tikus.

Sebab-sebab kemunduran kerajaan sriwijaya


Kemunduran dan keruntuhan kerajaan sriwijaya disebabkan oleh beberapa hal berikut.
    1. Serangan raja dharmawangsa pada tahun 990 M, ketika itu yang berkuasa di sriwijaya ialah sri sudamani warmadewa, Walaupun serangan ini tidak berhasil tetapi telah melemahkan sriwijaya.
    2. Serangan dari kerajaan colamandala yang diperintah oleh raja rajendracoladewa pada tahun 1023 dan 1030 serangan ini ditujukan ke semenanjung malaka dan berhasil menawan raja sriwijaya, serangan ketiga dilakukan pada tahun 1068 M, dilakukan oleh wirarajendra cucu rajendracoladewa.
    3. Pengiriman ekspedisi pemalayu atas perintah raja kartanegara 1275-1292 yang diterima dengan baik oleh raja melayu ( jambi ) mauliwarmadewa semakin melemahkan kedudukan sriwijaya.
    4. Muncul dan berkembangnya kerajaan islam samudra pasai yang mengambil alih posisi sriwijaya.
    5. Serangan kerajaan majapahit dipimpin adityawarman atas perintah majapahit gajah mada pada tahun 1477 yang mengakibatkan sriwijaya menjadi taklukan majapahit.

    Kerajaan mataram

    Kerajaan mataram

    berita mngenai kerajaan mataram diketahui dari prasasti canggal yang berangka tahun 732 masehi, ditulis dalam huruf pallawa dan bahasa sanskerta, prasasti ini ditemukan dilereng gunung wukir dekat muntilan. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa pada mulanya jawa ( yawadwipa ) diperintah oleh raja sanna yang memrintah dengan bijaksana, setelah wafat Negara yawadwipa menjadi pecah, kemudian sanjaya naik tahta sebagai penggantinya, sanjaya adalah putra sannaha ( saudara perempuan sanna ) yang sangat ahli dalam peperangan. Sanna dan sanjaya disebutkan juga dalam cerita parahyangan sebuah kitab yang mengisahkan tentang kerajaan sunda, dalam kitab tersebut dikisahkan bahwa sanna dikalahkan oleh purbasora dari galuh dan menyingkir ke merapi. Namun penggantinya sanjaya berhasil menaklukkan jawa barat, jawa timur dan bali. Prasasti mantyasih ( di kedua ) yang dikeluarkan oleh raja balitung pada tahun 907 memuat daftar raja-raja mataram yaitu sebagai berikut.

    1. Rakai mataram sang ratu sanjaya
    2. Sri maharaja rakai panangkaran
    3. Sri maharaja rakai panunggalan
    4. Sri maharaja rakai warak
    5. Sri maharaja rakai garung
    6. Sri maharaja rakai pikatan
    7. Sri maharaja rakai kayuwangi
    8. Sri maharaja rakai watuhumalang
    9. Sri maharaja watukura dyah balitung
    Pengganti sanjaya terdapat dalam prasasti kalasan yang ditulis dengan huruf pra-nagari dalam bahasa sanskerta dan berangka tahun 778 M. Prasasti ini menyatakan bahwa para guru telah berhasil membujuk tejahpurana panangkarana untuk mendirikan bangunan suci untuk dewi tara dan sebuah biara untuk para pendeta. Bangunan yang didirikan itu adalah candi kalasan disebelah timur Yogyakarta adapun nama tejahpurana panangkarana adalah nama rakai panangkaran pengganti sanjaya seperti disebutkan dalam prasasti mantyasih, berdasarkan prasasti ini dapat diketahui bahwa rakai penangkaran tidak beragama hindu seperti halnya sanjaya namun beragama Buddha Mahayana.
    Perpindahan agam itu dijelaskan dalam prasasti sojomerto yang berbahasa melayu kuno dan prasasti sankhara yang berbahasa sanskerta, prasasti sojomerto menyebutkan nama leluhur raja-raja mataram bernama dapunta syailendra, sedangkan prasasti sanskhara menerangkan bahwa ayah raja sankhara jatuh sakit panas selama delapan hari dan akhirnya meninggal dunia, oleh sebab itu, ia merasa takut kepada sang guru yang dianggap tidak benar. Ia lalu meninggalkan agama siwa dan kemudian menjadi penganut agama Buddha, hal senada juga disebutkan dalam kitab carita parahyangan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa didalam kerajaan mataram, walaupun raja-rajanya menganut agama yang berbeda tetapi mereka berasal dari satu kurunan ( dinasti ).
    Prasati kelurak ( 782 M ) didesa kelurak dekat prambanan dengan tulisan pra-nagari dan bahasa sanskerta menyebutkan bahwa raja dharanindra membangun arca majusri ( candi sewu ). Candi sewu adalah candi Buddha, pengganti raja dharanindra ialah samaratungga, menurut prasati karang tengah, samaratungga dan putrinya pramodhawardhani mendirikan bangunan suci wenuwena ( candi ngawen ) disebelah barat muntilan.
    Pramodhawardhani kemudian menjadi pengganti samaratungga, dalam prasasti sri kahulunan berangka tahun 842 M, didaerah kedu, diberitakan bahwa sri kahuluan ( pramodhawardhani ) meresmikan pemberian tanah untuk pemeliharaan candi Borobudur ( kamulan I bhummi sambara bhundara ) yang sudah dibangun sejak masa pemerintahan samaratungga.
    Pramodhawardhani menikah dengan rakai pikatan yang beragama hindu, adil pramodhawardhani balaputradewa menentang pernikahan itu, pada tahun 856 balaputradewa berusaha merebut kekuasaan dari rakai pikatan tetapi gagal, balaputradewa kemudian melarikan diri ke sriwijaya dan berhasil naik tahta sebagai raja sriwijaya, menurut prasasti pikatan ( 856 M ) disebutkan bahwa rakai pikatan memerintahkan pembangunan candi prambanan.
    Setelah pemerintahan rakai pikatan mataram mengalami kemunduran pengganti rakai pikatan, rakai kayuwangi ( 856-886 ) berhasil mengatasi Pemeberontakan rakai walaing empu kumbayoni, pengganti rakai kayuwangi ialah rakai watuhumalang yang memerintah antara tahun 886-898 M, kemudian menyusul pemerintahan raja balitung ( 898-910 M ), pada masa pemerintahannya ia mengeluarkan prasasti mantyasih.
    Raja balitung banyak mengalihkan perhatian ke wilayah jawa timur, prasasti-prasasti raja balitung dari tahun 989 sampai 907 M, banyak ditemukan di jawa timur,bahkan salah satunya menyebutkan tentang penyerangan ke bantan ( bali ). Raja-raja setelah balitung ialah daksa ( 910-919 M ), rakai layang dyah tulodong ( 919-924 ) dan wawa yang bergelar sri wijayalokanamottungga ( 924-929 M ), wawa merupakan raja terakhir kerajaan mataram di jawa tengah, pusat kerajaan kemudian dipindahkan oleh seorang mahapatinya ( mahamantri I hino ) bernama empu sindok ke jawa timur, perpindahan pusat kerajaan mataram dari jawa tengah ke jawa timur diperkirakan disebabkan oleh hal-hal berikut.
    1. Menghindari serangan kerajaan sriwijaya
    2. Rakyatnya banyak yang pindah ke jawa timur untuk menghindari kerja paksa karena banyak pembangunan candi.
    3. Candi alam meletusnya gunung merapi 
    Pada tahun 929 M, empu sindok naik tahta dengan gelar sri maharaja rakai hino sri isana wikramadharmattunggadewa, ia mendirikan dinasti baru, yaitu dinasti isana, empu sindok memerintah dengan permaisurinya bernama rakryan sri parameswari sri wardhani empu kbi. Empu sindok meninggalkan banyak prasasti namun tidak banyak informasi peristiwa-peristiwa sejarah yang diperoleh darinya. Ada pula kitab agama Buddha yang dihimpun selama empu sindok berkuasa, yaitu sang hyang kamahanikan yang berisi ajaran dan ibadah agama Buddha tantrayana.
    Empu sendok memerintah hingga tahun 947 M, pengganti-penggantinya dapat diketahui dari prasasti yang dikeluarkan oleh airlangga yaitu prasasti calcuta, prasasti tersebut kini tersimpan di Indian museum di calcuta, india. Dalam prasasti itu dikemukakan silsilah keturunan raja empu sindok sebagai berikut.
    Empu sindok digantikan oleh putrinya bernama sri isanatunggawijaya, yang bersuamikan lokapala dan perkawinan itu lahirlah seorang putra bernama makutawangasawardhana yang kemudian menggantikan ibunya sebagai raja, pengganti makutawangsawardhana ialah dharmawangsa teguh ananta wikramatunggadewa. Ia diperkirakan putra makutawangsawardhana sari selir. Berdasarkan berita cina diperoleh keterangan bahwa raja dharmawangsa pada tahun 990-992 M, menyerang kerajaan sriwijaya. Pada tahun 1016 M, airlangga datang ke pulau jawa untuk meminang putri dharmawangsa. Namun pada saat upacara pernikahan berlangsung kerajaan mendapat serangan dari raja wurawari yang bekerja sama dengan sriwijaya, peristiwa ini disebut pralaya atau kehancuran.
    Airlangga dapat melarikan diri bersembunyi di wanagiri bersama para resi dan petapa dengan didampingi sahabatnya yang bernama narotama, selama dalam pengasingan ia menyusun kekuatan pada tahun 1019 M, airlangga dinobatkan menjadi raja pengganti dharmawangsa oleh para pendeta Buddha, siwa, dan brahmana. Langkah pertama airlangga adalah menyatukan kembali wilayah kerajaan yang pernah menjadi kekuasaan dharmawangsa, setelah berhasil menaklukan wurawari pada tahun 1032 M dan mengalahkan raja wijaya dari wengker, pada tahun 1035 M, ia berhasil mengembalikan kekuasaan warisan dharmawangsa, wilayahnya meliputi daerah Surabaya, malang, Kediri dan madiun.


    Airlangga juga berupaya memberikan kemakmuran bagi rakyatnya prasasti kelagen ( 1037 ) menyebutkan bahwa airlangga memerintahkan pembangunan sebuah waduk hujung galuh diwaringin sapta ( waringin pitu ) guna mengatur aliran sungai brantas. Sehingga banyak kapal dagang dari benggala, sri lanka, chola, champa, Burma dan lain-lain datang ke pelabuhan itu. Kemakmuran dan ketenteraman pada masa pemerintahan airlangga diceritakan pula dalam kitab arjunawiwaha yang dikarang oleh empu kanwa pada tahun 1030.

    Pada masa pemerintahan airlangga banyak dibangun bangunan suci dan asrama untuk pendeta dan petapa, airlangga menganut agama hindu alairan waisnawa ( pemuja dewa wisnu ). Setelah mengundurkan diri sebagai raja, ia menjadi petapa dengan nama resi gentayu. Airlangga wafat pada tahun 1049 dan disemayamkan di parthirtaan belahan, di lereng gunung penanggungan airlangga diwujudkan dalam sebuah patung wisnu sedang mengendarai garudeya ( burung garuda ).

    Kerajaan Kediri

    Kerajaan Kediri

    Pada akahir pemerintahannya airlangga kesulitan menunjuk penggantinya, hal ini disebabkan putri mahkota sanggramawijaya menolak menjadi raja dan lebih memilih menjadi petapa. Tahta kemudian diserahkan kepada kedua anak laki-lakinya yaitu jayengrana dan jayawarsa. Untuk menghindari perselisihan di antara keduanya kerajaan di bagi dua dengan batas gunung kawi atas bantuan empu berada yaitu jenggala dengan batas gunung kawi atas bantuan empu berada yaitu jenggala dengan ibu kotanya kahuripan dan panjalu dengan ibu kotanya daha ( Kediri ).

    Raja pertama yang muncul dalam pentas sejarah setelah masa airlangga ialah sri jayawarsa dengan prasastinya yang berangka tahun 1104 M, selanjutnya berturut-turut raja-raja yang berkuasa di Kediri ialah bameswara ( 1115-1130 ), jayabaya ( 1130-1160 ), sarweswara ( 1160-1170 ), aryyeswara ( 1170-1180 ), gandra ( 1181 ), srengga 1222 terjadi perang ganter antara ken arok dengan kertajaya, ken arok dengan bantuan para brahmana berhasil mengalahkan kertajaya di ganter ( pujon, malang ), dengan demikian berakhirlah riwayat kerajaan Kediri.

    Kerajaan singasari

    Kerajaan singasari

    Kerajaan singasari didirikan oleh ken arok, dalam kitab pararaton diceritakan bahwa ken arok adalah anak ken endok dari desa pangkur, sebelah timur gunung kawi , malang. ken arok digambarkan sebagai seorang pencuri dan perampok sakti sehingga menjadi buronan pasukan tumapel, setekah mendapatkan bantuan dari seorang brahmana, ken arok dapat mengabdi kepada akuwu ( bupati ) ditumapel, barnama tunggul ametun, ia berhasil membunuh tunggul ametung dan menjadi penguasa tumapel. Ia juga menjadikan ken dedes istri tunggal ametung sebagai permaisurinya. Ketika itu tumapel masih berada di bawah kekuasan karajaan kediri.
    Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup, ken arok berusaha untuk melepasakan diri dari Kediri, pada tahun 1222, ken arok mkembunuh kertajaya raja Kediri terakhir. Ia kemudian naik tahta sebagai raja singasari dan mendirikan dinasti baru yaitu dinasti girinda. Ken arok bergelar sri rangga rajasa sang amurwabhumi.

    Pada tahun 1227, ken arok dibunuh oleh anusapati ( anak ken dedes dari tunggul ametung ) sebagai balas dendam atas kematian ayahnya. Ken arok dimakamkan di kagenengan dalam bangunan suci agama siwa dan Buddha. Anusapati berkuasa di singasari selama 21 tahun, masa pemerintahannya berlangsung dengan aman dan tentram sampai akhirnya, ia dibunuh oleh tohjaya, putra ken arok dari ken umang juga sebagai balas dendam atas kematian ayahnya, anusapati disemayamkan di candi kidal, sebelah tenggara malang.

    Tohjaya naik tahta ia memerintah hanya beberapa bulan saja, ia kemudian terbunuh oleh ranggawuni ( putra anusapati ) yang dibantu mahesa cempaka dikatang lumbang ( pasuruan ). Pada tahun 1248, ranggawuni naiki tahta dengan gelar srijaya wisnuwardhana. Ia didampingi mahesa cempaka sebagai ratu angabhaya dengan gelar narasingamurti pada tahun 1254, wisnuwardhana mengangkat mengangkat putranya kertanegara sebagai yuwaraja atau raja muda, wisnuwardhana wafat pada tahun 1268 di mandragiri.

    Kertanegara kemudian naik tahta dengan gelar sri maharajadiraja sri kertanegara dan menjadi raja terbesar singasari, beberapa daerah dapat ditaklukkannya seperti bali, kalimatan barat daya, Maluku, sunda dan Pahang. Kertanegara merupakan raja pertama yang bercita-cita menyatukan nusantara, pada tahun 1275 kertanegara mengirimkan ekspedisi pamalayu ke Sumatra ( jambi ) dipimpin oleh kebo anabrang. Ekspedisi ini bertujuan menuntut pengakuan sriwijaya dan melayu atas kekuasaan singasari ekspedisi pamalayu juga bertujuan mengurangi pengaruh kubilai khan dari cina di nusantara. Karena khawatir atas ekspedisi pasukan singasari ke Sumatra itu pada tahun 1289 kubilai khan mengirimkan utusan bernama meng-chi untuk menuntut pengakuan singasari pada kekaisaran mongol. Kertanegara menolak tegas tuntutan itu, bahkan utusan cina dilukai mukanya, perlakukan kertanegara tersebut dianggap sebagai penghinaan dan tantangan perang.

    Untuk menghadapi kemungkinan serangan dari tentara mongol, pasukan singasari disiagakan dan dikirim ke berbagai daerah di laut jawa dan laut cina selatan sehingga pertahanan di ibu kota lemah, hal ini di manfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap kertanegara, seperti jayakatwang ( penguasa Kediri ) dan arya wiraraja ( bupati Madura ). Sewaktu kertanegara sedang melakukan upacara tantrayana, pasukan Kediri berhasil menduduki istana dan membunuh kertanegara. Jenazah kertanegara dicandikan di dua tempat yaitu di candi jawi sebagai siwa-buddha dan candi singasari sebagai siwa bhairawa.

    Kerajaan Majapahit   

    Kerajaan Majapahit

    Ketika pasukan Kediri menyerang istana singasari, raden wijaya ( menantu kertanegara ) berhasil melarikan diri bersama keempat putri kertanegara, mereka akhirnya sampai di Madura dan meminta bantuan kepada arya wiraraja, atas nasihat arya wiraraja raden wijaya menyerahkan diri kepada jayakatwang dan diperbolehkan membuka perkampungan dihutan tarik yang diberi nama majapahit.

    Pasukan mongol yang hendak menghukum kertanegara tiba pula dipulau jawa, mereka belum mengetahui bahwa kertanegara telah meninggal akibat serangan jayakatwang. Hal ini di manfaatkan oleh raden wijaya untuk membalas dendam kepada jayakatwang, setelah pasukan jayakatwang berhasil dihancurkan tentara mongol, raden wijaya berbalik menyerang pasukan mongol. Raden wijaya kemudian dinobatkan sebagai raja majapahit dengan gelar sri kertarajasa jayawardhana pada tahun 1293. Arya wiraraja yang telah membantunya mendapatkan daerah kekuasaan dari lumajang sampai blambangan ( banyuwangi ). Namun ranggalawe yang merasa berjasa besar dalam pendirian kerajaan majapahit mersa tidak puas atas kedudukannya sebagia adipati tuban. Ia mengharapkan menjadi patih majapahit yang sedang dijabat oleh nambi. Oleh karena itu meletuslah pemberontakan ranggalawe, pemberontakan itu berhasil digagalkan pada tahun 1309.

    Kertarajasa menikahi keempat putri kertanegara, istri pertamanya tribuwana diangkat sebagai permaisuri, adapun yang bungsu bernama gayatri atau disebut juga rajapatni. Kertarajasa mempunyai 3 anak, dua anak perempuan dari pernikahannya dengan gayatri yaitu bhre kahuripan dan bhre daha, adapun satu orang putra dari tribuwana ( parameswari ) bernama kalagemet, kertarajasa meninggal pada tahun 1309 dan disemayamkan di candi siwa di simping blitar dan di candi Buddha di antahpura, trowulan. Arca perwujudannya adalah harihari yaitu wisnu dan siwa menyatu dalam satu arca.

    Kalagement kemudian dinobatkan sebagai raja majapahit berikutnya dengan gelar sri jayanagara, ia bukanlah raja yang cakap, sebagian waktunya hanya digunakan untuk bersenang-senang dengan selir-selirnya di istana kapopongan. Selain itu ia juga mendapatkan banyak pengaruh dari maha pati, seorang pejabat tinggi yang ambisius. Akibatnya masa pemerintahan jayanagara diwarnai munculnya beberapa pemberontakan, seperti juru demung, gajah biru, dan nambi. Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan kuti pada tahun 1319, kuti berhasil menduduki ibu kota majapahit sehingga jayanagara harus melarikan diri ke desa bedander dikawal oleh pasukan bhayangkari pimpinan gajah mada. Pemberontakan kuti akhirnya berhasil ditumpas oleh gajah mada, karena jasanya tersebut gaja mada diangkat sebagai patih kahuripan, jayanagara mangkat pada tahun 1328 dibunuh oleh tabib istana, tanca . tanca kemudian di bunuh oleh gajah mada. Jayanagara tidak meninggalkan keturunan, ia dicandikan di sila petak dan bubat denga arca perwujudan sebagai wisnu dan sukalila sebagai amoghasiddhi.

    Karena jayanagara tidak memiliki keturunan maka yang berhak memrintah semestinya ialah gayatri. Akan tetapi gayatri telah menjadi biksuni maka pemerintahan majapahit kemudian dipegang oleh putrinya bhre. Kahuripan dengan gelar tribhuwana tunggadewi jayawisnuwardhani. Ia menikah dengan kertawardhana dari perkawinan ini lahirlah hayam wuruk pada tahun 1331 terjadi pemberontakan sadeng dank eta ( di daerah besuki ). Pemberontakan yang berbahaya ini dapat pula ditumpas oleh gajah mada, karena jasanya itu, gajah mada diangkat sebagai patih mangkubumi majapahit, sewaktu pelantikan gajah mada mengucapkan sumpah palapa ( amukti palapa ) yang isinya ia tidak akan menikmati palapa ( garam dan rempah-rempah ) sebelum dapat mempersatukan nusantara di bawah majapahit, sumpah ini benar-benar dilaksanakan oleh gajah mada, pada tahun 1343, gajah mada yang dibantu adityawarman dapat menaklukkan bali, berikutnya gajah mada memerintahkan aditywarman untuk menaklukkan melayu disumatra.

    Pada tahun 1350, tribhuwana turun tahta, ia digantikan oleh hayam wuruk yang bergelar rajasanagara. Dibawah pemerintahan hayam wuruk dengan gajah mada sebagai mahapatinya, majapahit mencapai puncak kejayaan. Dengan sumpah palapanya gajah mada berhasil menguasai seluruh kepulauan nusantara ditambah dengan siam, martaban ( Burma ), ligor, annam, champa dan kamboja. Hubungan dengan Negara-negara tetangga pun dijalin dengan baik. Hal ini tampak pada semboyan politik luar negeri majapahit, mitreka satata yang artinya menjalin hubungan sederajat dengan Negara-negara tetangganya.

    Pada tahun 1364, mahapatih gajah mada wafat semasa hidupnya gaja mada menulis kitab hukum yang dijadikan dasar hukum majapahit yang disebut kutaramanawa. Setelah gajah mada meninggal, hayam wuruk menemui kesulitan untuk menentukan penggantinya, akhirnya diputuskan pengganti gajah mada dalah empat orang meteri. Hayam wuruk wafat pada tahun 1389. Ia semayamkan ditayang, Kediri. Seharusnya yang menggantikan adalah putrinya yang bernama kusumawardhani namun kusumawardhani menyerahkan tahta kepada suaminya yang masih saudara sepupunya bernama wikramawardhana, hayam wuruk juga mempunyai anak laki-laki dari selir bernama bhre wirabhumi yang telah mendapatkan daerah kekuasaan dikedaton wetan ( ujung jawa timur ). Akan tetapi pada tahun 1401 hubungan wikramawardana denga wirabhumi berubah menjadi perang saudara yang dikenal sebagai perang paregreg, wirabhumi dapat dikalahkan dan dibunuh pada tahun 1406, perang saudara ini telah melemahkan kekuasaan majapahit sehingga banyak wilayah kekuasaannya melepaskan diri.

    Pada tahun 1429 wikramawaedhana meninggal dan digantikan oleh putrinya bernama suhita ( 1429-1447 ) suhita kemudian digantikan oleh adik tirinya bernama kertawijaya ( 1447-1451 ) setelah itu sejarah majapahit semakin suram dan tidak diketahui dengan pasti raja-raja penggantinya.

    Senin, 01 Februari 2016

    PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

    Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang sifatnya sama atau menyerupai induknya. Tujuan perkembangbiakan adalah untuk mengha-silkan keturunan sehingga dapat melestarikan jenisnya.
               
    Cara perkembangbiakan ada 2, yaitu dengan cara generatif dan vegetatif.
    1. Perkembangbiakan Generatif
               
    Perkembangbiakan generatif adalah terbentuknya individu baru yang didahului oleh peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan secara kawin.
    Ciri-ciri perkembangbiakan generatif :
    a.  Adanya peleburan sel kelamin (sel kelamin jantan/sperma dengan sel kelamin betina/telur).
    b.  Adanya 2 induk, yaitu jantan dan betina.
    c.   Sifat keturunan bervariasi.
    Ada 2 pembuahan dalam perkembangbiakan generatif, yaitu :
    a.  Pembuahan internal, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh.
    b.  Pembuahan eksternal, yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh.
    Cara perkembangbiakan generatif ada 3, yaitu :
    a.  Ovipar
    Ovipar adalah perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara bertelur. Mak-sudnya adalah embrio tumbuh dan berkembang di dalam telur. Jadi embrio mendapatkan makanan dari dalam telur. Jika telur sudah menetas, maka akan menghasilkan individu baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar adalah ayam, bebek, burung, dan lain-lain.
    b.  Vivipar
    Vivipar adalah perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara beranak. Mak-sudnya adalah embrio tumbuh dan berkembang di dalam rahim atau uterus. Jadi embrio mendapatkan makanan dari tubuh induknya melalui plasenta. Perkembangbiakan vivipar akan mengalami masa kehamilan. Jika sudah berkembang sempurna maka akan dilahirkan dari tubuh induknya. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar adalah kambing, sapi, kelinci, dan lain-lain.
    c.   Ovovivipar
    Ovovivipar adalah perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara bertelur dan beranak. Maksudnya adalah embrio tumbuh dan berkembang di dalam telur tetapi telurnya ada di rahim atau uterus. Jadi embrio mendapatkan makanan dari dalam telur. Jika sudah berkembang sempurna maka akan dilahirkan dari tubuh induknya bukan menetas dari telurnya. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara ovovivipar adalah ular dan kadal.
    2. Perkembangbiakan Vegetatif
    Perkembangbiakan vegetatif adalah terbentuknya individu baru tanpa didahului oleh peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan secara tak kawin.
    Ciri-ciri perkembangbiakan vegetatif :
    a.  Tidak adanya peleburan sel kelamin.
    b.  Induknya hanya ada 1.
    c.   Sifat keturunan sama dengan sifat induknya.
    Perkembangbiakan vegetatif ada 2, yaitu :
    a.   Vegetatif alami, yaitu perkembangbiakan yang dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.
    b. Vegetatif buatan, yaitu perkembangbiakan yang dilakukan dengan campur tangan manusia.
    Contoh perkembangbiakan vegetatif alami :
    a.  Tunas
    Tunas termasuk contoh perkembangbiakan vegetatif alami. Tunas muncul pada pangkal batang. Tunas kemuadian akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adalah pohon pisang dan pohon bambu.
    b.  Spora
    Spora termasuk contoh perkembangbiakan vegetatif alami. Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang disebut sporangium. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan spora adalah tumbuhan paku, ganggang hijau, dan jamur.
    c.   Membelah diri
    Tumbuhan tingkat rendah berkembangbiak dengan membelah diri. Tumbuhan tingkat rendah itu terdiri atas satu sel. Contohnya adalah ganggang hijau.
    d.  Fragmentasi
    Fragmentasi adalah pemotongan bagian tubuh untuk menghasilkan individu baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah cacing pipih.
    e.  Rhizoma
    Rhizoma adalah batang yang tertanam dan tumbuh di dalam tanah. Ciri-ciri rhizoma adalah bentuknya mirip akar, tetapi berbuku-buku seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara rhizoma adalah jahe, lengkuas, kunyit, dan lain-lain.
    f.    Umbi akar
    Umbi akar adalah umbi yang berasal dari akar yang membesar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara umbi akar adalah wortel.
    g.  Umbi batang
    Umbi batang adalah umbi yang berasal dari batang yang membesar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara umbi akar adalah kentang.
    h.  Umbi lapis
    Umbi lapis adalah umbi yang bentuknya berlapis-lapis. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara umbi lapis adalah bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay.
    i.    Geragih
    Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. Ujung geragih yang menyentuh tanah akan belok ke atas. Contoh geragih yang di atas permukaan tanah adalah arbei dan pegagan. Contoh geragih yang di bawah permukaan tanah adalah rumput teki.
    Contoh perkembangbiakan vegetatif buatan :
    a.  Cangkok
    Cangkok adalah membuat cabang batang tanaman menjadi berakar. Mencangkok tumbuhan berkayu dilakukan dengan cara mengupas kulit batang. Bagian yang telah dikuliti itu, kemudian dilapisi tanah subur dan dibungkus dengan sabut kelapa, ijuk, atau plastik. Contoh tumbuhan yang dapat dicangkok adalah pohon mangga, pohon jambu, dan lain-lain.
    b.  Setek
    Setek adalah menanam potongan bagian tumbuhan baik berupa batang, daun, dan akar. Setek ada 3, yaitu setek batang, setek daun,dan setek akar. Contoh setek batang adalah ketela pohon, mawar, dan sirih. Contoh setek daun adalah cocor bebek. Contoh setek akar adalah tanaman sukun.
    c. Okulasi
    Okulasi adalah cara pembudidayaan tanaman dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Contoh tumbuhannya adalah pohon mangga, belimbing, dan lain-lain.

    Selasa, 19 Januari 2016

    HUBUNGAN FILSAFAT, MANUSIA DAN PENDIDIKAN





    A.  PANDANGAN FILSAFAT TENTANG HAKIKAT MANUSIA

    Ilmu yang mempelajari tentang hakikat manusia disebut antropologi filsafat. Dalam hal ini, ada empat aliran yang akan dibahas. Pertama, aliran serba zat. Aliran ini mengatakan yang sungguh-sungguh ada itu hanyalah zat atau materi. Alam ini adalah zat atau materidan manusia adalah unsur dari alam. Maka dari itu, manusia adalah zat atau materi (Muhammad Noor Syam, 1991).

    Kedua, aliran serba roh. Aliran ini berpendapat bahwa segala hakikat sesuatu yang ada didunia ini ialah roh. Hakikat manusia juga adalah roh. Sementara zat adalah manifestasi dari roh. Menurut Fiche, segala sesuatu yang ada (selain roh) dan hidup itu hanyalah perumpamaan, perubahan atau penjelmaan dari roh (Sidi Gazalba, 1992: 288).

    Ketiga, aliran dualisme. Aliran ini menganggap bahwa manusia itu pada hakikatnya terdiri dari dua subtansi, yaitu jasmani dan rohani. Kedua substansi ini masing-masing merupakan unsur asal, yang adanya tidak tergantung satu sama lain. Jadi, badan tidak berasal dari roh dan roh tidak berasal dari badan. Perwujudannya manusia tidak serba dua, jasad dan roh. Antara badan dan roh terjadi sebab akibat keduanya saling memengaruhi.

    Keempat, aliran eksistensialisme. Aliran filsafat modern berpandangan bahwa hakikat manusia merupakan eksistensi dari manusia. Hakikat manusia adalah apa yang menguasai manusia secara menyeluruh. Disini, manusia dipandang tidak dari sudut serba zat atau serba roh atau dualisme, tetapi dari eksistensi manusia di dunia ini.

    Filsafat berpandangan bahwa hakikat manusia itu berkaitan antara badan dan roh. Islam secara tegas mengatakan bahwa dan roh adalah substansi alam, sedangkan alam adalah makhluk dan keduanya diciptakan oleh allah. Dalam hal ini, dijelaskan bahwa proses perkembangan dan pertumbuhan manusia menurut hukum alam materiil. Menurut Islam, manusia terdiri dari substansi materi dan bumi dan roh yang berasal dari Tuhan. Oleh karena itu, hakikat manusia adalah roh sedangkan jasadnya hanyalah alat yang dipergunakan oleh roh semata. Tanpa kedua substansi tersebut tidak dapat dikatakan manusia.

    Terkait dengan hakikat manusia tersebut, Poespoprodjo mengemukakan bahwa:

    1.      Hakikat manusia haruslah diambil secara integral dari seluruh bagiannya, bagian esensial manusia, baik yang metafisis (animalitas dan rasionalitas) maupun fisik (badan dan jiwa). Manusia  wajib menguasai hakikatnya yang kompleks dan mengendalikan bagian-bagian tersebut agar bekerja secara harmonis.

    2.      Hakikat manusia harus diambil dari seluruh nisbahnya, tidak hanya keselarasan batin antara bagian-bagian dan kemampuan-kemampuan yang membuat manusia itu sendiri, tetapi juga keselarasan antara manusia dengan lingkungannya (Poespoprodjo, 1988: 5).

    Memang keberadaan manusia di muka bumi adalah suatu yang menarik. Selain manusia selalu menjadi pokok permasalahan, ia juga dapat melihat bahwa segala peristiwa dan masalah apa pun yang terjadi di dunia ini pada akhirnya berhubungan dengan manusia. Kedudukan manusia yang menarik ialah bahwa manusia itu menyelidiki kedudukannya sendiri dalam lingkungan yang diselidikinya pula (Drijarkara, 1986: 50).  Kadang, hasil penyelidikan mengenai lingkungannya itu ternyata lebih memuaskan dari pada penyelidikan tentang manusia itu sendiri.

    B.  SISTEM NILAI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

    Sistem merupakan suatu himpunan gagasan atau prinsip-prinsip yang saling bertautan, yang bergabung menjadi suatu keseluruhan. Terkaitan dengan, nilai yang merupakan suatu norma tertentu mengatur ketertiban kehidupan sosial. Karena manusia, sebagai makhluk budaya dan makhluk lain, selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka, manusia dalam proses interaksinya harus berpedoman pada nilai-nilai kehidupan sosial yang terbina dengan baik dan selaras.

    Manusia merupakan subjek pendidikan dan sebagai objek pendidikan, karena itu manusia memiliki sikap untuk dididik dan siap untu mendidik. Namun demikian, berhasil tidaknya usaha tersebut banyak tergantung pada jelas tidaknya tujuan. Karena itu, pendidikan di Indonesia mempunyai tujuan pendidikan yang berlandaskan pada filsafat hidup bangsa Indonesia, yaitu pancasila yang menjadi pokok dalam pendidika, melalui usaha-usaha pendidikan, dalam keluarga, masyarakat, sekolah dan perguruan tinggi.

    Dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai akan selalu muncul apabila manusia mengadakan hubungan sosial atau bermasyarakat dengan manusia lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh manusia lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh manusia lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh aliran progressivisme bahwa “masyarakat menjadi wadah nilai-nilai”. Manusia didalam hubungannya dengan sesame dan dengan alam semesta (habl min al-nasional wa habl min al-alam) ini tidak mungkin melakukan sikap yang netral. Karena pada dasarnya manusia itu sudah mempunyai watak manusiawi seperti cinta, benci, simpati, hormat, antipasti dan lain sebagainya. Kecenderungan untuk cinta, benci, simpati, dan lainnya itu merupakan suatu sikap. Setiap sikap yang ada adalah konsekuensi dari suatu penilaian, apakah penilaian itu didasarkan atas asas-asas objektif rasional atau subjektif emosional belaka (Imam Barnadib, 1987: 31-32).

    a.       Pengertian Penilaian

    Perkembangan penyelidikan ilmu pengetahuan tentang nilai menyebabkan beragam pandangan manusia tentang nilai-nilai. Begitu juga sejarah peradaban manusia mengenai masalah nilai, masih merupakan problem, meskipun selama itu pula manusia tetap tidak dapat mengingkari efektivitas nilai-nilai didalam kehidupannya. Pada kaum penganut sofisme misalnya dengan tokohnya Pitagoras (481-411 SM), berpendapat bahwa nilai bersifat relative tergantung pada waktu (Imam Barnadib, 1987: 133). Sedangkan menurut idealisme, nilai itu bersifat normative dan objektif serta berlaku umum saat mempunyai hubungan dengan kualitas baik dan buruk.  

    Dari beberapa pendapat diatas, dapat diambil suatu pengertian bahwa nilai itu merupakan hasil dari kreativitas manusia dalam rangka melakukan kegiatan sosial, baik itu berupa cinta, simpati, dan lain-lain.

    b.      Bentuk dan Tingkat-tingkat Nilai

    Menurut Burbecher, nilai itu dibedakan dalam dua bagian , yaitu nilai intrinsik dan nilai instrumental. Nilai instrumental adalah nilai yang dianggap baik karena bernilai untuk yang lain. Nilai intrinsik adalah yang dianggap baik, tidak untuk sesuatu yang lain, melainkan didalam dirinya sendiri. Namun ada juga yang membedakan bentuk nilai itu berdasarkan pada bidang apa itu efektif dan berfungsi seperti nilai moral, nilai ekonomi dan sebagainya. Adapun tingkat perkembangan nilai, menurut Augeste Comte, itu berbagi menjadi tiga, yaitu tingkat teologis, tingkat metafisik dan tingkat positif.

    c.       Nilai-nilai Pendidikan dan Tujuan Pendidikan

    Menurut Muhammad Noor Syam, pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai, terutama yang meliputi kualitas kecerdasan, nilai ilmiah, nilai moral dan nilai agama yang kesemuanya tersimpul dalam tujuan pendidikan, yakni membina kepribadian ideal. Tujuan pendidikan, baik itu pada isinya ataupun rumusannya, tidak akan mungkin dapat kita teteapkan tanpa pengertian dan pengetahuan yang tepat tentang nilai-nilai. Membahas tentang nilai-nilai pendidikan, tentu akan lebih jelas kalau dilihat melalui rumusan dan uraian tentang tujuan pendidikan yang hendak diwujudkan didalam pribadi anak didik.

    d.      Etika Jabatan

    Fungsi dan tanggung jawab mendidik dalam masyarakat merupakan kewajiban setiap warga masyarakat. Setiap warga masyarakat sadar akan nilai dan peranan pendidikan bagi generasi muda, khususnya anak-anak dalam lingkungan keluarga sendiri. Secara kodrati, apa pun namanya, tiap orang tua merasa berkepentingan dan berharap supaya anak-anaknya menjadi manusia yang mampu berdiri sendiri. Oleh karena itu, kewajiban mendidik ini merupakan panggilan sebagai moral tiap manusia.

    C.  HUBUNGAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PENDIDIKAN

    Secara fungsional hubungan antara filsafat dan teori pendidikan adalah sebagai berikut :

    1.      Filsafat dalam arti filosofis merupakan menyelidikan dengan akal budi dalam rangka memecahkan permasalahan pendidikan.

    2.      Filsafat berfungsi mengarahkan teori pendidikan yang telah ada dengan mengikuti aliran filsafat tertentu yang nyata.

    3.      Filsafat pendidikan mempunyai fungsi memberikan petunjuk dan arahan dalam mengembangkan teori-teori pendidikan yang kemudian menjadi ilmu pendidikan (pedagogik).
     

    Selasa, 27 November 2012

    SEJARAH MASJID JAGABAYAN


    NAMA ANGGOTA
    1.     ANIS ADANI
    2.     NIA KURNIATI
    3.     NUR AFIYAH
    4.     RARAN RAMIYANI
    5.     SITI WARYATI



                Awalnya waktu sebelum adanya kota cirebon para wali-wali diantaranya: syarif.H.Sunan gunung jati. Mbah kuwu sangken dan yang lainnya sering mengadakan pertemuan d suatu tempat yang namanya jagabayan. Sering adanya pertemuan maka beliau tersebut membuat sumur untuk keperluan bersuci dan berwudhu untuk shalat. Dulunya masjid ini cuman ada cukup pancaniti untuk shalat dan untuk berunding. Sering dengan kemajuan waktu cungkup (atas mushola) tersebut dipertebal oleh generasi penerus, sehingga dijadikan tempat untuk melakukan shalat.
                Adapun karomahnya orang cirebon meyakini air sumur jagabayan ada suatu khasiat sendiri untuk berbagai keperluan bagi masyarakat umum. Sampai sekarang sudah terkenal dimana-mana karena ada barokahnya air sumur tersebut dan masjid keramatnya. Oleh generasi penerus tajug jagabayan ini ahirnya dibuat atau dijadikan masjid dengan persetujuan para sesepuh-sesepuh. Peninggalan para wali : sumur, masjid, mimbar atau tempat khot, dll. Masjid jami jagabayan atau di kenal masyarakat cirebon masjid jagabayan
    adalah sebuah masjid peninggalan para wali dan sultan cirebon. bahkan masjid jaga bayan
    merupakan majid tertua di cirebon,
    lokasinya yang menyempit bahkan tidak terlihat. karena sepanjang jalan karang getas
    merupakan sentra pertokoan emas dan perbelanjjan lainnya yang ada di cirebon,
    masjid jami jaga bayan sendiri bagi masyarakat cirebon sangat manjur buat segala
    jenis permintan kepada juru kunci jaga bayan. karena masjid jaga bayan terkenal karena
    hal hal yang mengandung alias minta minta_ kelancaran rejeki ,jodoh.pangkat jabatan dll
    tidak salah kalu masjid jaga bayan ini setiap harinya banyak di kunjungi berbagai 
    wilayah di indonesia,
    bangunan masjid jaga bayan hanya berukuran kecil dan sudah di pugar, dan ada juga sumbar mata air atau sumur yang terletak dekat tempat wudlu,
    konon bagi siapa saja orang berilmu tinggi bahkan pak harto saja tidak berani melawati jalan karang getas....semua itu tergantuung anda percaya atau tidak .
    Membicarakan bugaya keraton cirebon tidak terlepas dari perjalanan panjang nagari-nagari pesisir cirebon sehingga terbentuknya kerajaa cirebon. Nagari-nagari tersebut adalah seperti nagari surantaka, nagari singapura, nagari japura sampai terbentunya nagari caruban larang. Setelah nagari caruban larang berdiri maka terjadilah periodesasi masa kerajaan masa penembahan dan masa kasultanan cirebon. Hal ini sebagaimana penulis kutip dalam (seminar) budaya fakultas ADAB IAIN/12 Juni 2009 oleh Drh.H.R. Bambang irianto, BA. Konteks cirebon sendiri merupakan salah satu wilayah indonesia yang syarat dengan peninggalan sejara mulai dari sumber lisan, tulis hingga sumber arkeologis yang menurut Uka candra sasmita, lebih banyak disebabkan oleh faktor atau letak geografis dari wilayah cirebon itu sendiri dalam hal ini sangat menguntungkan karena memiliki muara-muara sungai yang memiliki peran penting bagi pelaguhan, baik dalam lingkup domestik maupun internasional. Pelabuhan cirebon sendiri berlangsung sejak zaman kerajaan padjajaran yang bercorak hindu-budha. (Uka Candrasasmita, arkeologi islam nusantara).  
                Akulturasi kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan hindu-budha sampai kepada islam terdapat dalam berbagai bidang. Percampuran ini terlihat dalam cabang-cabang kesenian, seperti seni bangunan, seni pahat atau seni ukir, seni tari, seni musik dan sastra (Didin Supriadin & Marwan Supriadi, Sejarah). Penekanan terhadap syimbolpada budaya yang ada di keraton cirebon tergantung pada dominasi kepercayaan yang berlaku pada masing-masing periode pemerintaha. Ketika islam memasuki wilyah cirebon menjadi kepercayaan yang relatif baru di wilayah cirebon. Maka kebudayaan pun telah di islamkan oleh para da’i/mubaligh.
                Hingga saat ini cirebon pun masih memiliki peninggalan materi (arkeologis) berupa bangunan-bangunan bersejarah baik dari peninggalan-peninggalan masa kerajaan cirebon maupun peninggalan era kolonial.
                Seperti di antaranya : Pabrik roko BAT, Kantor post pusat di cangkol, SMPN 14 &16, Bank Indonesia di Cangkol, situs makam gunung sembung dan mmakam gunung jati, situs makam talun, masjid agung sang cipta ras, masjid jagabayan serta masih banyak situs-situs bersejarah yang tidak bisa sya sebutkan satub persatu secara keseluruhan belum juga termasuk peninggalan cina yang sangat berpengaruh dalam terbentuknya kebudayaan cirebon.
                Peninggalan sejarah berupa materi pun terdapat pada masjid jagabayan yang telah saya singgung di atas tadi. Pada kesempatan ini masjid jami jagabayan yang menjadi fokus kajian penelitian saya, memang merupakan masjid bersejarah yang didirikan oleh tokohnya tumenggung jagabayan. Yang menarik ialah dalam perjalanan historisnya diawal berdirinya       
    hingga sekarang ternyata bangunan bersejarah ini pernah mengalami peralihan secara kefungsian dimana pada awl berdirinya bangunan ini yang sekarang menjadi masjid jagabayan dahulunya merupakan sebuah post penjagaan/pertahanan untuk wilayah keraton cirebon ring dalam sebelah timur. meski dalam perkembangannya telah berubah fungsi sebagai tempat beribadah yang dimulai oleh para wali utama wali yang 9 itu, dalam perkembangan perjalananya diikuti oleh masyarakat setempat dan para pendatang muslim yang sempat bersinggah di tempat itu hingga saat ini fungsinya menjadi sebuah massjid (diambil dari sejarah lisan).
    secara administratif, masjid jagabayan berada dalam wilayah kelurahan lemahwungkuk, kecamatan lemahwungkuk, kota cirebon. masjid ini terletk sebelah timur ujung selatan jl.karanggetas, ditengah kawasan pertokoan yang mengapit pada sebelah utara,selatan dan timur.
    masjid ini pernah beberapakali mengalami pemugaran namun masih mempertahankan beberapa bentuk aslinya. atap masjid yang berbentuk joglo masih dipertahan kan hingga sekarang, sementara dindingnya diganti dengan batu bata diplister, dan lantainya di ganti ubin keramik.
    secara etimologis, kata jagabayan berasal dari kata jaga baya. jugul muda adipati galuh dalam kitab kapa-kapa sudah menyebut istilah jagabaya dengan pengertian  menjaga bahaya/keamanan dalam negeri, dan bukan keamanan desa yang aparatnya disebut suratani(prajurit dkeamanan desa), (Depdikbud. potensi wisata budaya kota cirebon.hlm;20). jika mengacu pada beberapa naskah babad cirebon, sepeti Pustaka Negara Kerta Bumi dan Purwaka Caruban Nagari, kata jagabayan di adopsi dari nama pangeran jagabaya, utusan sang maha prabu siliwangidari pakuan padjajaran yang kemudian menetap di cirebon bersama jaka sengara (raja sengara) adik bungsu pangeran cakrbuana……….
    Dan ini foto kami saat mengunjungi masjid jagabayan: